EtikaMakan di Indonesia 1. Alat Makan yang Digunakan Cara makan yang paling umum di Indonesia adalah "lesehan". Lesehan berarti makan 2. Cara duduk yang Sopan Jika benar-benar mengikuti etika duduk tradisional Indonesia, maka tempat duduk laki-laki 3. Etika Berinteraksi saat Makan Alur makan

- Table manner atau etika makan meliputi cara berpakaian, cara menyantap makanan, hingga cara berbicara saat makan. Menurut Executive Chef di APREZ Catering & AMUZ Gourmet Restaurant Stefu Santoso, table manner umumnya digunakan saat makan di itu, International Director John Robert Powers Indayati Oetomo mengatakan pada Rabu 1/12/2021 bahwa table manner biasanya diterapkan di acara formal. Etika makan berbeda tiap restoran Meski banyak restoran yang menerapkan etika makan ini, Stefu menuturkan, table manner di tiap restoran tidak selalu sama persis antara satu dan lainnya. "Kalau di sekolah diajarkan kita makan dengan table manner tetapi dalam kenyataannya kan masing-masing restoran punya SOP standar aturan yang berbeda," ujar Stefu pada Jumat 26/11/2021. Salah satu perbedaan standar table manner yang disampaikan oleh Stefu adalah mengenai penggunaan alat restoran sengaja mengatur peralatan makan individu lengkap di atas meja, sedangkan restoran lainnya mengumpulkan alat makan untuk digunakan bersama. "Maksudnya kalau sudah sharing ya taruh saja piringnya di tengah, cuttleries-nya di tengah," jelas Stefu. Baca juga Table Manner di Indonesia Makin Fleksibel, Tak Lagi Atur Menu Lengkap 50 Restoran Terbaik di Asia 2021, Banyak di Singapura dan Thailand Ini Satu-satunya Restoran Hotel Bintang 5 Bersertifikasi Halal di Jakarta Standar table manner tersebut tidak hanya berlaku untuk restoran mewah. Table manner bisa diterapkan di restoran jenis apa saja. "Lebih ke sangat-sangat fleksibel sih sekarang menurut saya dan itu pun pelaksanaannya tidak hanya tertutup sama restoran yang kelasnya fine dining tetapi lebih ke siapa saja yang mau menerapkan prinsip table manner," kata Stefu. Shutterstock Ilustrasi
11 Indonesia Menurut Lonely Planet, ada sejumlah etika bagi wisatawan asing saat ke Indonesia. Ada 5 poin utama yang dianggap harus diperhatikan saat ke Indonesia. Pertama adalah tempat ibadah, turis diimbau untuk bersikap sopan saat memasuki tempat yang dianggap suci dengan melepas sepatu dan berpakaian tertutup, apalagi Masjid.

SETIAP negara memiliki tradisi dan budaya yang berbeda, terma­suk soal etika makan. Di Indonesia, kebanyakan orang terbiasa makan meng­gunakan tangan kanan. Berakar dari tradisi Islam yang diyakini mayoritas masyarakat Indonesia, makan dengan tangan kanan dianggap lebih baik dan sopan. Serupa dengan tradisi tersebut, di negara-negara lain di dunia ternyata juga memiliki etika-etika tertentu yang harus ditaati sese­orang ketika sedang makan. Berikut beberapa etika makan unik dari seluruh dunia 1. Jangan makan roti sebagai appetizer saat di Prancis Saat liburan ke Prancis dan makan di restoran lokal, jangan sekali-kali memakan roti yang disajikan sebelum makan besar. Jika ingin memakannya, Anda bisa menyantap roti bersama menu utama atau dengan keju sebagai makanan penutup. Jika tidak ingin memakannya, Anda bisa mena­ruhnya begitu saja di meja. 2. Jangan membalik ikan di Tiongkok Biasanya, setelah mengha­biskan daging di bagian atas, Anda akan membalik ikan untuk meng­habiskan bagian satunya lagi. Namun jangan melakukan hal itu saat sedang makan di Tiongkok dan Hong Kong. Karena membalik ikan sama saja dengan "dao yue" yang berarti nasib buruk. Malah, saat mem­balik ikan, sama saja Anda membalik perahu sang nelayan yang menangkap ikan tersebut. Anda bisa membuang semua duri dan memakan daging baliknya setelah menyingkirkan duri. 3. Jangan minta keju parmesan saat makan di Italia Jika tidak diberikan keju par­me­san, jangan meminta keju par­mesan. Karena menurut orang Italia, menaruh parmesan di atas pizza sama saja seperti merusak makanan. Jadi saat tidak ada keju parmesan di meja Anda, berarti memang makanan itu sengaja tidak disajikan bersama parme­san. 4. Hindari makan de­ngan tangan saat di Chili Chili memiliki etika makan yang cukup formal dibanding beberapa negara lain. Saat trave­ling ke sini, pastikan Anda selalu makan dengan menggunakan alat bantu seperti garpu dan pisau. Tidak ada makanan yang boleh disentuh langsung dengan tangan, meski itu adalah kentang goreng bahkan kacang goreng. 5. Hormati orang tua saat di Korea Saat orang tua menyajikan minum ke Anda, terimalah dengan kedua tangan. Setelah menerima dengan kedua tangan, Anda wajib menganggukkan kepala sedikit dan menyeruput minuman terse­but sebagai tanda penghormatan. Saat makan bersama di satu meja, jangan mulai makan se­belum orang tua memulai. Begitu juga saat selesai, jangan me­ning­galkan meja sebelum para orang tua beranjak dari meja makan. 6. Jangan menggunakan garpu di Thailand Garpu hanya digunakan seba­gai pengatur makanan saat di piring, tidak lebih. Jika di negara Barat, garpu jadi alat ma­kan utama, tidak begitu halnya dengan di Thailand. Jadi hindari menggunakan garpu saat berada di Thailand. Sebagai pengganti garpu, Anda bisa menggunakan sumpit. 7. Pantang menan­cap­kan sumpit di mangkuk nasi di Jepang Anda biasanya tak begitu pe­duli di mana menaruh sumpit saat sedang makan. Beda saat sedang makan di Jepang. Pan­tang menan­capkan sumpit di mangkuk nasi saat sedang makan. Karena, sumpit yang ditancap­kan di mangkuk dengan berisi nasi biasanya ada di pemakaman. Taruh sumpit di tepi mangkuk atau piring. Lagi pula, biasanya ada alat penyangga sumpit di setiap meja makan. 8. Makan menggunakan tangan kanan di kawasan Timur Tengah, India dan bebe­rapa negara di Afrika Di India Selatan, Anda sama sekali tak boleh menyentuh makanan dengan tangan kiri. Bahkan Anda tak boleh menyen­tuh piring yang berisi makanan dengan tangan kiri. Peraturan itu juga berlaku di bebe­rapa negara di Timur Tengah dan Afrika. Ini dikarenakan tangan kiri identik dengan tangan yang kotor. 9. Dilarang makan taco dengan garpu dan pisau di Meksiko Memilih untuk memotong-mo­tong taco agar tidak beran­takan saat makan bisa jadi ide yang menurut Anda brilian. Na­mun tidak halnya dengan orang Mek­siko. Menurut mereka, taco hanya pantas dimakan dengan tangan. Mereka akan menganggap Anda aneh saat memakan taco dengan alat bantu. Agar terlihat seperti orang lokal, makanlah taco dengan tangan saat libutan di Meksiko. 10. Jangan mainkan sen­dok di dalam mulut di Ing­gris Saat berada di Inggris, Anda tak boleh memainkan sendok di mulut. Bahkan untuk memakan sup saja, Anda diharuskan me­letak­kan ujung sendok di ujung bibir, lalu diminum sedikit demi sedikit, tanpa harus memasukkan seluruh ujung sendok ke mulut. bms/wndlist/es

4Etika Makan yang Berlaku di Korea, Apa Saja? Table manner atau etika makan bisa berbeda di tiap tempat. Di Korea, ada 4 etika makan yang berlaku. Apa saja ya? detikFood Rabu, 13 Nov 2019 11:00 WIB Ikuti Etika Makan Ini Saat Menyantap Hidangan di Korea. Setiap negara punya etika makan tersendiri yang perlu diterapkan oleh masyarakatnya dan

Image Sari Ater Hotel & ResortPenulis Graminda Editor RiaRagam kebudayaan di Indonesia membuat etika makan di setiap daerah pun berbeda-beda. Namun tetap ada beberapa etika dasar yang berlaku di semua pastinya harus memahami aturan-aturan dasar ini. Barangkali anda berkesempatan untuk mengunjungi daerah lain dan makan bersama penduduk setempat. Jangan sampai dianggap tidak sopan ya!1. Alat Makan yang DigunakanCara makan yang paling umum di Indonesia adalah “lesehan”. Lesehan berarti makan bersama-sama di lantai. Biasanya, lantai pun dialasi tikar terlebih “meja makan” baru dikenal di Indonesia setelah masuknya bangsa luar akibat penjajahan. Beberapa restoran Indonesia bahkan mengkombinasikan kedua hal tersebut. Anda juga bisa tetap makan lesehan tapi menggunakan meja Indonesia, lazimnya langsung menggunakan tangan kanan untuk makan. Tapi pastikan tangan kanan tersebut sudah dicuci terlebih dahulu masakannya berkuah, baru digunakan sendok dan garpu. Sendok pada tangan kanan dan garpu pada tangan kiri. Tapi, kini penggunaan sendok dan garpu sudah se-familiar penggunaan tangan Cara duduk yang SopanJika benar-benar mengikuti etika duduk tradisional Indonesia, maka tempat duduk laki-laki dengan wanita seharusnya terpisah. Hal ini dikarenakan tradisi di Indonesia terpengaruhi oleh ajaran duduk yang lainnya adalah tidak menyandarkan badan saat sedang makan. Tidak bersandar sepertinya bukan hanya etika di Indonesia, tapi juga menjadi salah satu etika perjamuan duduk pun diatur, di daerah Jawa, perempuan harus duduk bersimpuh dan bersila untuk laki-laki. Selain itu, jangan menaruh tangan kiri di atas meja bila sedang makan menggunakan tangan. Taruh tangan kiri di atas paha Etika Berinteraksi saat MakanAlur makan dimulai dari yang paling tua atau yang paling dihormati ke yang paling muda. Bila duduk disebelahnya, akan lebih sopan jika menawarkan bantuan untuk mengambil ini juga berlaku bila hendak menambahkan air pada gelas. Jangan lupa untuk tawarkan air tambahan pada orang di sebelah akan mengambil makanan yang jaraknya jauh, mintalah tolong dengan sopan pada orang yang dekat dengan makanan tersebut. Selain itu, selalu gunakan tangan kanan saat hendak mengambil makanan, minum, maupun meletakkan kembali Etika Berbicara dalam KelompokBoleh saja bercengkrama dengan orang di sebelah anda, tapi pastikan anda tidak sedang mengunyah dengan mulut penuh makanan akan dianggap tidak sopan. Apalagi kalau makanan di mulut anda sampai berantakan dan membuat anda Etika Batuk, Bersin dan SendawaBatuk, bersin dan sendawa memang terkadang tidak dapat ditahan. Agar sopan, tutup mulut dengan tangan anda saat hal tersebut terjadi. Lap tangan dengan tisu atau kain yang disediakan sebelum kembali menyantap kepala ke punggung belakang atau bahu samping agar tidak mengenai orang yang duduk di sebelah. Selain itu, penting untuk tidak menghadap langsung ke makanan di atas meja saat batuk, bersin maupun bagi orang Indonesia, hal-hal diatas adalah etika dasar yang pasti sudah familiar. Hanya saja terkadang kita menyepelekan hal yang sudah menjadi tradisi. Tidak ada salahnya mengingat kembali apa yang diajarkan nenek moyang kita, bukan? Atsarina Luthfiyyah Senior EditorMemiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu KomunikasiHubungi Kami di [email protected]
Sebaliknya di Cina piring yang bersih dari makanan akan membuat Anda dicap tidak sopan. Karena berarti Anda belum kenyang dan tidak cukup dengan makanan yang diberikan tuan rumah. Tak berbeda jauh dengan etika makan di berbagai negara, Indonesia dengan beragamnya budaya pasti mempunyai tata krama tersendiri pula saat makan.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 1C6RG7ajZUhcX_FXrggGIzllXPgywWTPFzidlZqmcq1sykDBheOpJg==
Perludiingat juga sih, kalau etika seperti ini cuma berlaku di Jepang. Di negara lain yang menggunakan sumpit juga sebagai alat makan seperti di Korea Selatan dan Cina, pasti ada perbedaan aturan. Apalagi di Indonesia yang penggunaan sumpit bukan hal utama, etika seperti ini nggak semuanya bisa diterapkan lo. Jangan sampai terlambat mengenalkan dan mengajarkan etika makan kepada balita. Anda tentu ingin kelak anak tumbuh menjadi pribadi yang santun dan diterima oleh lingkungan sosial. Inilah “Top Ten” etika makan Cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan. Meskipun menggunakan peralatan makan, tangan harus tetap dalam posisi duduk –tidak sambil jalan-jalan atau berlarian. Hindari pula mebiarkan anak bermain saat makan, bermain dengan makanannya atau menyambi makan dengan aktivitas lain seperti menonton televisi. Anak tidak dapat konsentrasi terhadap makanannya, alhasil ia cenderung tidak menghabiskan makanan. Duduk dengan posisi tegak lurus, bukan membungkuk atau kaki selonjoran. Saat duduk di kursi makannya, pastikan kursi si kecil tidak terlalu rendah dari meja makan, sehingga tidak mengganggu aktivitas makan. Bila perlu gunakan high chair. Posisi lengan boleh ditumpu di atas meja, namun jangan biarkan siku ikut duduk’ di meja sebelum dan sesudah makan. Anak perlu memahami bahwa makanan yang ada di depannya adalah rejeki dari Tuhan. Maka ia sepatutnya menghabiskan makanan yang ia ambil. Tepat dan benar menggunakan peralatan makan. Sendok dan garpu digunakan sebagaimana fungsinya. Begitu juga bila memakai sumpit dan pisau –sediakan yang khusus untuk anak-anak dan ajarkan penggunaannya dengan benar. Gunakan serbet bila ingin membersihkan mulut. Serbet hanya diperlakukan untuk mengelap mulut, bukan hidung atau tangan. Mulailah makan bila semua masakan sudah terhidang di meja makan. Kenalkan juga aturan bahwa orang yang lebih tua dipersilahkan terlebih dahulu untuk mengambil makanan. Makan dengan mulut tertutup dan tidak mengisi penuh mulutnya. Ia bisa tersedak atau malah tidak berselera makan. Makan dengan perlahan, tidak perlu terburu-buru. Makan terburu-buru bisa membuat anak tersedak, selain terlihat tidak sopan karena seperti anak yang sangat kelaparan. Perbolehkan ia menyuap usai makanan yang ada di dalam mulutnya habis. Ucapkan kata “terima kasih” setiap si kecil diberi atau diambilkan makanan oleh orang lain, kata “tolong” saat ia meminta diambilkan sesuatu, kata “maaf” bila ia tidak sengaja menjatuhkan atau menumpahkan makanan. Alangkah lebih baik jika si kecil mengucapkan “terima kasih” kepada orang yang sudah memasak makanan untuknya. Hindari berkomentar negatif tentang makanan yang sudah dihidangkan, seperti, “Makanannya tidak enak. Aku tidak suka!” Lebih baik bila anak diajarkan untuk bilang, “Apakah ada makanan yang lain, bunda? Aku tidak terlalu suka. “ Ambil makanan sesuai dengan porsinya. Katakan padanya bahwa ia boleh tambah makanan jika ia merasa kurang. Ajarkan juga bertanggung jawab terhadap makanan yang sudah diambilnya. Jika ingin mengambil makanan, hindari bila tangan harus melewati piring orang lain, apalagi sampai tubuh si kecil ada di atas piring orang tersebut. Ajarkan ia untuk meminta tolong diambilkan oleh orang lain saja. Tutup mulut dan katakan “maaf” bila bersendawa. Hindari melarang si kecil untuk bersendawa karena ia bisa muntah. Makan dengan rapi. Hati-hati dan lakukan secara perlahan ketika mengambil atau mengaduk makanan. Jangan sampai makanan tercecer di atas meja. Makan dengan tangan. Anggapan bahwa makan dengan tangan adalah kurang sopan tidak sepenuhnya benar. Ada manfaat yang bisa diperoleh anak, yaitu melatih kemampuan motorik halusnya dan belajar mengenal tekstur makanan. Lagipula, tidak semua makanan harus di makan dengan sendok, garpu atau sumpit –misalnya makan roti, hamburger, kentang goreng atau ayam goreng. Dan lagi, dalam budaya Indonesia, makan dengan tangan bukanlah hal tabu –bahkan merupakan hal baik dan kebiasaan yang dipujikan. Dari segi etika makan, selama posisi tubuh saat makan benar, perilaku makan sopan dan makan tidak berantakan, sah-sah saja. meBacaBalita Sopan di Meja Makan
Dalamjamuan makan ala Cina yang semua hidangannya disajikan di tengah meja, biasanya setiap tamu akan disajikan semangkuk nasi putih yang diletakkan di sebelah kiri atas piring makan. Mangkuk nasi bentuknya mirip mangkuk sup, tapi ukurannya lebih kecil. Sama dengan di Indonesia, di Cina, nasi ternyata sama pentingnya.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 2g0YZDB49aNHiLcj6mQWP_UJBbsKC7PeA3SOiBzPDbnWB9dtGqu9pw==
BATAMTRIBUNNEWS.COM - Saat melihat etika makan orang Indonesia, mungkin saja tak akan heran karena memang menjadi kebiasaan sehari-hari.. Namun apa jadinya ketika melihat etika makan orang luar negeri yang tentu saja berbeda dengan etika makan di negeri sendiri.. Lain dari Indonesia, etika malan di sejumlah negara menjadi hal yang unik untuk diketahui.
 Lifestyle Travel Rabu, 9 Februari 2022 - 1022 WIB VIVA – Setiap negara di dunia tentunya memiliki etika makan masing-masing yang wajib ditaati saat berada di negara tersebut. Tapi, ada sejumlah etika makan yang justru dianggap aneh di beberapa negara. Etika makan atau etiket makan merupakan tata cara dan sopan santun saat makan di meja makan bersama dengan orang lain. Terlebih saat makan dalam jamuan bersama dengan orang yang lebih tua. Bila kamu hendak berlibur atau menyiapkan diri untuk liburan ke negeri orang lain, ada baiknya untuk mempelajari terlebih dahulu bagaimana etika makan di negara tersebut. Karena table manners adalah salah satu cara untuk memperlihatkan rasa hormat kepada orang lain yang sudah menyediakan makanan tersebut. Ada yang dianggap baik atau justru sebaliknya. Nah, berikut adalah ulasan mengenai etika makan teraneh di dunia yang disadur dari berbagai sumber. 1. Menyeruput Makanan untuk Menghargai Koki di Jepang dan Korea Museum ramen di Jepang. Bila sedang mengonsumsi sup atau mie, masyarakat di Jepang dan Korea biasa menikmatinya dengan cara menyeruput makanan tersebut. Cara tersebut dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada koki atau orang yang sudah memasaknya. Bahkan, bila menyeruputnya lebih keras justru akan lebih baik! Wah, kalau di Indonesia tentunya hal ini sudah dibilang tidak sopan. 2. Tidak Menghabiskan Makanan Makanan Sisa Photo Halaman Selanjutnya Bila di Indonesia, semua orang tua biasanya akan memarahi anak-anak yang makan tapi makanannya tidak dihabiskan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk beberapa negara seperti China, Filipina, Kamboja, Korea, Mesir, sampai Thailand. Etika makanan yang satu ini memandang bahwa dengan menghabiskan makanan, artinya tuan rumah tidak memberi cukup makanan. Suka makan di luar rumah? Ternyata, ada beberapa etika makan yang harus kita jaga saat mengonsumsi makanan di tempat umum, lho. Jangan sampai cara kita makan mengganggu orang lain yang juga ingin menikmati makanan tersebut. Antri. Bebek aja bisa antri, lho. Saat memesan makanan, pastikan kamu tidak menyerobot antrian, ya. Sudahkah Sedulur mengetahui apa saja etika makan? Jika belum, yuk mari kita simak ulasannya. Etika makan adalah salah satu hal penting yang wajib diketahui dan dilakukan setiap kali kita makan dalam kehidupan sehari-hari. Selain etika makan adalah sebuah kepatutan dan menunjukan kesopanan, juga sebagai penghargaan terhadap makanan yang kita dapatkan. Selain itu, mengetahui dan menjalankan etika makan juga ada manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita. Selain juga sebagai sebuah tradisi baik, etika makan juga dapat memberikan kesehatan kepada tubuh kita saat kita mengkonsumsi makanan. Apa saja etika makan yang dimaksud dan yang wajid Sedulur ketahui dan pelajari? Yuk, mari kita simak ulasannya. Baca Juga Daftar Makanan Khas Surabaya yang Wajib Sedulur Coba Daftar Etika Makan yang Wajib Sedulur Super Ketahui 1. Cuci Tangan Sebelum Makan Etika makan yang pertama adalah cuci tangan sebelum makan. Sebelum menyantap makanan, sebaiknya biasakan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Mencuci tangan merupakan hal penting dilakukan ketika akan makan, meskipun makannya menggunakan sendok. Tangan yang kotor berpotensi menimbulkan bibit penyakit yang bisa saja masuk ke dalam mulut bersama dengan makanan, sehingga bisa membahayakan kesehatannya. Selain itu, sangat tidak sopan ketika kita hendak makan namun tangan masih kotor. Tidak ada penghargaan terhadap makanan yang akan kita santap. Selain itu, proses untuk mendapatkan makanan merupakan hal yang penting. Banyak orang yang berusaha susah payah untuk mendapatkan makanan atau untuk dapat makan. Dengan mencuci tangan sebelum makan, merupakan etika makan yang wajib kita lakukan sebelum kita menyantap makanan dan memulai makan. 2. Makan dengan Posisi Duduk yang Benar Etika saat makan selanjutnya adalah makan dengan posisi duduk yang benar. Hal ini biasanya sulit dilakukan bagi anak-anak. Seorang anak biasanya cenderung susah untuk diajak makan dalam keadaan tenang. Apalagi di usia 3-5 tahun, anak-anak tentu banyak bergerak ke sana kemari. Mereka lebih suka makan sambil berjalan ke mana-mana. Etika saat makan seperti ini sangat tidak dibenarkan. Ajarkan dan biasakan anak untuk duduk saat makan, karena selain terkesan lebih sopan, makan dengan duduk akan memudahkan makanan untuk masuk ke dalam sistem pencernaan. Etika saat makan dengan posisi duduk yang benar memberikan manfaat baik bagi kesehatan tubuh, terutama bagian pencernaan. Makanan akan dicerna dengan baik, jika kita memiliki posisi makan yang benar. Walaupun anak-anak sulit untuk diajarkan makan sambil duduk, namun hal tersebut bukan menjadi alasan. Mengajarkan beda dengan membiasakan. Ajarkan untuk makan dengan posisi duduk yang benar dengan membiasakannya. Karena, jika hal baik telah menjadi kebiasaan, hal tersebut akan sulit dilepaskan oleh anak-anak ketika mereka dewasa. Baca Juga Mitos Makan di Indonesia 3. Makan dengan Tangan Kanan Makan dengan tangan kanan merupakan sebuah kesopanan yang berlaku dalam setiap kebudayaan dan keagamaan yang ada. Tidak hanya berkaitan dengan kesopanan, makan menggunakan tangan kanan juga berpengaruh terhadap kesehatan kita. Etika saat makan satu ini sudah menjadi tradisi yang berlangsung sejak lama di budaya timur. Terutama bagi kita orang Indonesia yang memiliki tradisi dan kebudayaan yang tinggi. Walaupun kita seorang yang kidal atau terbiasa dengan tangan kiri dari lahir makan tetap dilakukan dengan tangan kanan. Entah makan menggunakan sendok atau langsung dengan tangan, makan dengan tangan kanan adalah sebuah etika saat makan yang patut kita lakukan. 4. Dilarang Makan Mengeluarkan Bunyi Biasanya, tanpa kita sadari, kita sering kali mengecap atau mengeluarkan bunyi saat sedang makan. Kebiasaan ini biasanya terjadi sejak kita kecil. Karena tidak ada yang memperingatkan, maka kebiasaan ngecap akan terbawa hingga kita besar. Hal ini tentu saja sangat mengganggu dan membuat teman atau kawan-kawan yang ikut makan bersama kita akan risih. Apalagi, jika kita sedang makan bersama pasangan. Jangan sampai pasangan kita jadi ilfil karena kebiasaan ngecap saat makan. Maka dari itu, mulai saat ini cobalah untuk makan dalam diam. Pastikan mulutmu selalu tertutup saat mengunyah. Jika bisa, tutupi mulutmu dengan sebelah tangan sembari mengunyah, jika kita kesulitan mengunyah sambil menutup mulut. Hal ini juga merupakan etika makan yang menunjukan kesopanan kepada teman makan kita. Juga sebuah simbol yang menunjukan penghargaan kita terhadap makanan yang kita dapatkan. 5. Berdoa Sebelum dan Sesudah Makan Etika makan selanjutnya adalah berdoa sebelum dan sesudah makan. Hal ini juga merupakan sebuah etika yang diajarkan oleh setiap ajaran agama. Berdoa sebelum dan sesudah makan adalah bukti rasa syukur kita atas makanan yang kita dapat. Selain sebagai sebuah etika makan, berdoa sebelum dan sesudah makan juga menunjukan bahwa kita menghargai setiap usaha yang kita lakukan untuk mendapatkan makanan yang kita makan. Hal ini yang menjadikan berdoa sebelum dan sesudah makan menjadi salah satu etika makan yang wajib diketahui. Dari daftar etika makan yang dijelaskan di atas, semoga dapat memberikan pengetahuan dan informasi lebih lanjut bagi Sedulur Super. Selain dapat menjadikan Sedulur sebagai pribadi yang lebih sopan dan beradab, etika makan juga akan memberikan Sedulur sebuah pemahaman terkait tradisi dan kebudayaan. Jangan lupa juga untuk mulai membiasakan memakan makanan yang sehat, seperti sayur, buah dan daging. Kombinasikan memakan makanan sehat dengan etika makan yang telah dipejari. Hal ini akan membuat Sedulur lebih menghargai makanan yang dimakan oleh Sedulur. Beli bahan makanan dan sembako di tempat terpercaya dan yang memiliki harga murah namun kualitas tinggi. Hal tersebut bisa Sedulur dapatkan dari Aplikasi Super. Aplikasi Super sebuah platform digital yang menjual sembako dengan harga murah dan kualitas tinggi. Klik di sini untuk mempelajari informasi terkait Aplikasi Super, dan juga mengetahui cara daftar Aplikasi Super. Jangan lupa juga download Aplikasi Super sekarang juga dan mulai belanja sembako menggunakan Aplikasi Super.
Halaman1 dari 12. (Thinkstock) Jakarta - Sushi, sashimi, dan aneka ramen jadi hidangan favorit turis saat traveling ke Jepang. Namun sebelum menyantap aneka makanan lezat ini, sebaiknya ada beberapa etika yang perlu Anda ketahui. Diintip dari Lonely Planet, Kamis (27/1/2014) inilah 5 etika makan di Jepang:
- Ketika diundang untuk makan di rumah teman atau berkunjung ke sebuah acara makan formal, sopan santun tentu diperlukan untuk menunjukkan rasa hormat kepada tuan rumah ataupun orang lain di meja makan. Etika makan dirancang untuk menunjukkan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ada perbedaan di berbagai negara dalam menunjukkan sopan santun dalam mematuhi etika makan. Hal ini tentunya berhubungan dengan kebiasaan dan adat serta budaya di negara tersebut. Di Indonesia, mengunyah makanan tanpa mengeluarkan suara atau mengecap adalah salah satu bentuk sopan santun di meja makan. Sementara itu, bersuara ketika menghirup makanan adalah suatu bentuk apresiasi bagi tuan rumah atau koki di Jepang. Perbedaan etika di berbagai negara, apalagi etika makan selalu menjadi hal yang menarik untuk diketahui. Berikut ini ada beberapa etika makan di berbagai negara di dunia yang berhasil dihimpun oleh Tirto. Makan dengan tangan dan duduk lesehan di IndiaMakan dengan tangan kanan tidak hanya diterapkan di Indonesia, tetapi juga negara bollywood, India. Selain itu makan dengan tangan secara langsung tanpa menggunakan sendok, garpu, atau perlatan lain juga merupakan hal yang baik. Oleh karena itu, sebelum mulai makan, mencuci tangan harus dilakukan dalam budaya India. Menurut The Culinary Travel Guide, kebanyakan orang-orang India makan bersama di atas karpet atau lebih dari dua orang dalam acara makan, tempat duduk diatur dengan melingkar di mana di tengah karpet adalah makanan. Jangan pernah menyisakan makanan, karena di negara ini hal terebut merupakan bentuk ketidakhormatan kepada tuan rumah atau koki. Menunggu aba-aba tuan rumah di PerancisMenurut Bon Appetour, di Perancis acara makan baru bisa dilakukan ketika tuan rumah berkata “Bon Appetit!” Namun, ketika acara makan dilakukan di restoran, maka orang yang lebih tua atau atasan yang harus mengatakan “Bon Appetit.” Selain itu, jangan pernah meminta tambahan atau menyisakan makanan. Makan semua yang dihidangkan di atas piring adalah suatu bentuk sopan santun. Di Perancis menuangkan wine adalah hal yang biasa dalam sebuah acara makan. Tuan rumah ataupun pelayan di restoran akan terus menuangkan wine di gelas tamunya. Jika tidak ingin wine lagi, tamu bisa membiarkan gelas winenya terus penuh. Sisakan sedikit makanan di CinaJika di beberapa negara menghabiskan seluruh makanan di atas piring adalah bentuk apresiasi terhadap tuan rumah atau koki, di Cina hal tersebut adalah tidak sopan. Dilansir dari Matador Network, jika tamu tidak menyisakan makanan di atas piring berarti tuan rumah memberikan tidak cukup porsi kepada tamunya. Menghabiskan seluruh makanan di atas piring akan membuat tuan rumah merasa tidak memberi tamunya cukup makanan, maka dari itu tamu setidaknya menyisakan sedikit sisa makanan di atas piring. Tidak meminta tambahan bumbu di PortugalAdalah hal yang biasa melihat garam, lada, atau saus di atas meja makan di restoran ataupun rumah makan di Indonesia. Namun, di Portugal, jangan harap menemukan hal serupa. Ketika berkunjung ke restoran-restoran di Portugal, jangan pernah meminta pelayan membawakan garam atau bumbu pelengkap lainnya. Dilansir dari Lonely Planet, hal semacam ini merupakan bentuk ketidakhormatan terhadap koki yang memasak. Makanan harus dimakan sebagaimana adanya, menambahkan bumbu di luar proses memasak dianggap sebagai suatu yang tidak sopan. Tidak menjepit makanan dalam dua pasang sumpit di JepangMenghirup kuah langsung dari mangkuk merupakan hal yang baik dilakukan di Jepang. Hal ini dilakukan supaya kuah tidak tumpah dan mengenai pakaian. Bersuara dan menyeruput makanan juga merupakan hal yang sopan. Hal yang tidak boleh dilakukan ada menjepit makanan dengan menggunakan dua pasang sumpit. Dikutip dari Gurunavi, hal ini tidak boleh dilakukan karena kegiatan tersebut merupakan ritual dalam upacara Jepang banyak yang melakukan kremasi pada keluarga yang sudah meninggal. Menjepit tulang belulang jasad yang sudah dikremasi dengan dua pasang sumpit adalah salah satu ritual yang harus dilakukan oleh keluarga jenazah. Maka dari itu, menjepit makanan dengan dua pasang sumpit ketika ingin mengambil makanan di piring saji atau mengoper makanan ke piring teman merupakan hal yang buruk di Jepang. - Sosial Budaya Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Yandri Daniel Damaledo .
  • ygurh0f4qr.pages.dev/638
  • ygurh0f4qr.pages.dev/967
  • ygurh0f4qr.pages.dev/868
  • ygurh0f4qr.pages.dev/664
  • ygurh0f4qr.pages.dev/733
  • ygurh0f4qr.pages.dev/250
  • ygurh0f4qr.pages.dev/202
  • ygurh0f4qr.pages.dev/900
  • ygurh0f4qr.pages.dev/427
  • ygurh0f4qr.pages.dev/609
  • ygurh0f4qr.pages.dev/885
  • ygurh0f4qr.pages.dev/182
  • ygurh0f4qr.pages.dev/646
  • ygurh0f4qr.pages.dev/170
  • ygurh0f4qr.pages.dev/186
  • etika makan di indonesia